7 Mitos dan Fakta Seputar Cincin Nikah Terbaru 2021

Dalam kehidupan sehari-hari, Anda pasti sudah sering mendengar tentang berbagai macam mitos, termasuk dengan mitos tentang cincin nikah terbaru 2021. Mitos ini berkembang karena ada sebagian masyarakat yang meyakininya sebagai kebenaran.

Hal ini membuat mitos sulit dihilangkan di tengah masyarakat. Walau sudah sering disanggah secara ilmiah, tetapi masih banyak yang takut ketika melanggar pantangan atau cerita yang tersebar tersebut.

Mitos dan Fakta Seputar Cincin Nikah Terbaru 2021

1. Harus Lingkaran

Mitos yang pertama ini pasti adalah mitos yang paling sering terdengar. Ketika memilih cincin kawin, banyak orang tua yang menyarankan untuk membeli cincin dengan bentuk lingkaran. Memang jari kita juga mengharuskan cincin berbentuk lingkaran agar bisa pas, namun bukan itu yang dimaksud.

Maksud dari lingkaran bukan hanya bagian dalam saja, tetapi juga desain bagian luar. Sebab, seringkali kita melihat ada banyak desain cincin yang berbentuk menyerupai tanaman merambat hingga bentuk tengkorak.

Desain seperti ini harus dihindari, jadi cincin yang dipakai harus berbentuk lingkaran sempurna. Hal ini berkaitan dengan filosofi lingkaran yang tidak memiliki awal maupun akhir.

Dengan demikian, pernikahan didoakan akan terus langgeng dan tidak berakhir dengan perpisahan. Selain itu, lingkaran juga tidak memiliki sudut, sehingga diharapkan pernikahan juga tidak memiliki banyak konflik yang tajam.

Faktanya, bentuk cincin tidak mempengaruhi usia pernikahan. Ada banyak pasangan yang memilih cincin dengan desain unik tapi pernikahannya tetap langgeng. Ada pula yang mengikuti saran di atas tetapi pernikahannya hanya seumur jagung.

Penggunaan cincin dengan lingkaran sempurna sebenarnya memudahkan pengguna karena memang harus dipakai setiap hari. Desain yang simpel tidak akan menghalangi pekerjaan dan bisa dipadukan dengan pakaian atau suasana apapun. Anda bisa memesannya di Kotagede Jewellery.

2. Jari Manis Kiri

Pemahaman ini diadaptasi dari kepercayaan bangsa Yunani Kuno. Mereka beranggapan bahwa pada jari manis kiri terdapat vena amoris atau pembuluh nadi yang menghubungkan ujung jari dengan jantung.

Dengan memakai pada jari manis kiri, maka seseorang akan selalu ingat dengan pernikahannya seiring detak jantungnya. Faktanya belum ada penelitian yang membuktikan hal ini.

Selain itu, bagi masyarakat Indonesia, pemakaian di jari manis kiri malahan hanya digunakan ketika bertunangan. Saat menikah, cincin akan dikenakan di jari manis kanan.

Logika lainnya, memakai cincin di jari manis kiri dapat menghindarkan cincin dari kerusakan karena tangan kiri kurang aktif digunakan dibandingkan tangan kanan.

3. Polos

Mitos ini hampir sama dengan mitos yang mengharuskan cincin harus lingkaran sempurna. Dalam memilih cincin nikah terbaru 2021, maka Anda harus memilih cincin dengan permukaan yang polos.

Jika pun harus menggunakan batu permata, maka diusahakan batu tersebut masuk ke dalam cincin, tidak menonjol ke luar. Hiasan cincin yang menjorok ke luar membuat cincin terlihat tidak mulus. Hal ini dikaitkan dengan ganjalan pada perjalanan pernikahan.

Padahal faktanya selalu akan ada gesekan dalam pernikahan, karena menyatukan dua orang yang berbeda. Memakai cincin dengan batu permata tidak terlalu disarankan karena ditakutkan batu permata akan lepas sehingga mengganggu keindahan cincin. Apalagi cincin dipakai setiap hari, jadi potensi batu lepas menjadi lebih besar.

4. Pas di Jari

Cincin yang pas di jari tentunya akan membuat nyaman pemakainya dibandingkan dengan cincin yang kebesaran atau kekecilan. Hal ini juga yang diharuskan ketika memilih cincin kawin. Cincin tersebut harus pas, melekat di jari.

Dengan demikian, diharapkan pernikahan akan selalu dipenuhi dengan kedamaian dan kenyamanan. Cincin yang sempit ditakutkan akan menjadi perlambang pernikahan yang penuh dengan tekanan dan pertikaian.

Sedangkan cincin yang kebesaran menjadi perlambang ikatan cinta yang mengendur dan selalu ingin lepas. Namun jika dikaitkan dengan logika, tentu alasan cincin harus pas di jari adalah agar mengurangi kemungkinan jari terluka karena kesempitan atau cincin yang hilang karena terlepas dari jari.

Maka dari itu, ketika memilih cincin usahakan untuk mengajak pasangan agar dapat menentukan lingkar cincin yang tepat.

Namun, jika ada kendala untuk bisa datang bersamaan mencoba cincin, ada banyak cara untuk mengukur lingkar jari agar sesuai. Salah satu caranya adalah dengan membawa cincin lama yang masih muat dipakai sebagai contoh ukuran cincin.

5. Larangan Pakai Sebelum Nikah

Banyak orang dulu yang beranggapan bahwa memakai cincin nikah sebelum hari pernikahan adalah pamali. Hal ini dikuatirkan akan membawa kegagalan dalam rumah tangga. Memang jika dipikirkan, tidak ada hubungan antara memakai cincin sebelum nikah dengan kegagalan rumah tangga.

Namun jika dikaitkan dengan kemungkinan alasan pelarangan ini mungkin adalah menghindari cincin yang hilang sebelum pernikahan digelar. Padahal, pada prosesi pernikahan, salah satu acaranya adalah mengenakan cincin bergantian di jari pasangan.

Jika sudah dipakai sebelum pernikahan tentu akan membuat repot karena harus dilepas dahulu kemudian dipakaikan lagi. Apalagi jika cincin hilang sebelum prosesi, maka tentu harus mengganti dengan cincin yang baru. Hal ini bukan hanya menyita waktu tetapi juga dana.

6. Jangan Sampai Jatuh

Salah satu mitos lain yang tak kalah unik adalah ketika memasangkan cincin ke jari manis pasangan, maka cincin tersebut tidak boleh terjatuh. Jika sampai jatuh, maka ditakutkan nantinya akan membawa kegagalan dalam rumah tangga.

Cincin yang jatuh diibaratkan perlambang bahwa semesta tidak merestui sehingga ada ganjalan yang membuat prosesi tidak lancar. Padahal jika dilihat secara logis, ketika cincin jatuh maka prosesi akan tertunda.

Cincin yang kecil, apalagi bentuknya lingkaran, bisa saja menggelinding dan susah ditemukan. Jika demikian, maka akan mengganggu kelancaran acara. Apalagi jika hal ini terjadi, maka akan jadi pembicaraan di kalangan tamu. Dengan begitu, memang lebih baik untuk berhati-hati.

7. Harus Emas

Mitos yang terakhir ini juga adalah mitos yang paling populer. Hal ini dikarenakan anggapan bahwa emas adalah logam mulia yang paling murni. Terlebih lagi, dahulu kala hanya emas yang dianggap sebagai perhiasan dan berharga mahal.

Dengan memakai cincin emas sebagai mahar, maka kedudukan wanita lebih dihargai. Selain itu, jika mendesak, cincin bisa dijual untuk memenuhi kebutuhan.

Namun, di zaman sekarang hal tersebut tidak lagi sepenuhnya berlaku. Pasangan pengantin memiliki lebih banyak pilihan material untuk cincin, mulai dari cincin emas putih, kuning, rose gold, zirconium hitam, palladium hingga platina.

Pilihan bahannya cincin tidak akan mempengaruhi pernikahan, komitmenlah yang membawa peran besar. Mitos seputar cincin atau kehidupan rumah tangga memang tidak ada habisnya.

Namun hal yang perlu diperhatikan pasangan yang ingin menikah adalah kesiapan mental dan juga finansial. Selain itu, persiapan gelaran pernikahan juga harus diperhatikan, salah satunya pemilihan cincin.

Mendapatkan cincin nikah terbaru 2021 sekarang ini sudah sangat mudah, bahkan Anda tidak perlu datang mengunjungi toko. Salah satunya adalah dengan memesan dan membeli di Kotagede Jewellery dengan website jualcincinpalladium.com. Anda tinggal memilih desain yang Anda suka, berkonsultasi dengan kami dan dapatkan cincin nikah terbaik sepanjang masa.

Tags: cincin nikah 2021